30 Dec 2020

5 Olahraga Ini Aman Dilakukan Saat Program Hamil

Apakah kamu dan pasangan sedang menjalankan program kehamilan? Jika iya, salah satu faktor yang disarankan oleh para ahli adalah dengan menjaga gaya hidup sehat; mencakup pemenuhan kebutuhan nutrisi dan melakukan olahraga secara rutin. Berbagai studi menunjukkan bahwa olahraga turut berperan dalam meningkatkan kesuburan karena dapat mengurangi stres, melancarkan proses ovulasi dan menstruasi, serta mempersiapkan tubuh untuk menyambut kehadiran calon buah hati nantinya. 


Berikut beberapa pilihan olahraga yang aman untuk dilakukan dan dapat mendukung program kehamilan:


1. Jalan sehat. Luangkanlah waktu sekitar 30 menit setiap hari untuk berjalan santai, setidaknya 2 - 3 kali selama seminggu. Olahraga ini bermanfaat untuk memperkuat daya tahan tubuh, mencegah diabetes, memperbaiki mood dan mengurangi stres. 

2. Yoga. Latihan yoga secara rutin selain dapat membantu mengontrol stres dengan teknik relaksasinya. Berbagai pose yoga dipercaya mampu membantu melancarkan proses pembuahan setelah hubungan intim  karena meningkatkan aliran darah di area panggul, serta merangsang pembentukan hormon yang memengaruhi kesuburan. 

3. Berenang. Tidak hanya segar dan menyehatkan, aktivitas ini dapat membantu kamu untuk menjaga berat badan agar tetap ideal. Kondisi ini perlu dicapai untuk meningkatkan kesuburan agar peluang hamil semakin tinggi. 

4. Bersepeda. Jenis olahraga yang satu ini akan membantu meningkatkan kekuatan otot perut, punggung, panggul dan pangkal paha yang berfungsi untuk mempersiapkan tubuh saat akan menjalani masa kehamilan, sekaligus menopang berat badan yang akan terus bertambah. 

5. Pilates. Latihan yang berfokus pada fleksibilitas, kekuatan serta ketahanan otot dan persendian ini akan membantu kamu untuk merasa lebih rileks dan mempersiapkan tubuh menghadapi proses persalinan. 



Baca juga: Cara Mengetahui Masa Subur wanita PCOS


Tetapi, meskipun begitu, perhatikan juga bahwa beberapa jenis olaharga yang terlalu berat dapat menurunkan kesuburan & membahayakan tubuh. Seperti bikram yoga, basket, roda luncur, atau berbagai kegiatan yang membuat kamu banyak melakukan kegiatan melompat, memantul, atau berputar. 


Menentukan Durasi Olahraga Sesuai Berat Badan. Banyak ahli yang berpendapat bahwa kelebihan berat badan erat kaitannya dengan faktor infertilitas. Kelebihan berat badan dan lemak perut misalnya, dapat meningkatkan risiko gangguan menstruasi hingga gangguan ovulasi; terutama disebabkan oleh mekanisme neuroendokrin yang mengganggu fungsi ovarium dan mempengaruhi laju ovulasi serta penerimaan endometrium. 


Berkaitan dengan praktiknya dalam kehidupan sehari - hari, berikut adalah acuan yang bisa kamu gunakan untuk menentukan durasi berolahraga selama program hamil dilaksanakan: 


1. Kelebihan berat badan: Untuk kamu dengan Body Mass Index diatas rata – rata, segera kurangi asupan kalori harian dan tingkatkan olahraga secara bertahap hingga mencapai BMI ideal. Juga disarankan melakukan olahraga kardio seperti joging, lompat tali, zumba atau treadmill selama 60 menit per hari; olahraga strength training seperti push up & sit up selama 30 menit secara rutin 3 kali dalam seminggu. 


2. Berat badan dibawah rata - rata: Bila memiliki BMI dibawah rat a- rata, tingkatkan asupan kalori hingga mencapai BMI ideal dan durasi olahraga yang disarankan adalah 3 kali dalam seminggu. 


3. Berat badan ideal sesuai body mass index: Pertahankan durasi olahraga kurang lebih 1 jam per hari & penuhi kebutuhan nutrisi tubuh. 


Jangan lupa untuk tetap berkonsultasi dengan dokter akan kebutuhan olahraga harian kamu karena kondisi tubuh setiap orang berbeda. Dengan pembuktian hasil studi yang menyebutkan bahwa rutin olahraga saat program hamil mampu meningkatkan keberhasilan hamil, tidak ada salahnya kamu dan pasangan mencoba satu olahraga pilihan dengan durasi singkat untuk memulainya! Agar keberhasilan program hamil ini meningkat, anda bisa menggunakan alat tes masa subur dari Ovutest. Selamat mencoba!


Back to Top