Pada dasarnya, hormon merupakan zat kimia yang diproduksi di dalam tubuh dan berfungsi untuk membantu mengendalikan semua fungsi organ, termasuk organ reproduksi. Hormon yang normal dan seimbang adalah salah satu syarat untuk keberhasilan program kehamilan. Jika terdapat gangguan atau ketidakseimbangan hormon, dapat terjadi gangguan ovulasi yang sering dikaitkan dengan kondisi tidak teraturnya siklus menstruasi.
Beberapa hal yang dapat memengaruhi ketidakseimbangan hormon diantaranya gaya hidup, obesitas, penggunaan alat kontrasepsi, hingga stres yang dirasakan melalui gejala seperti gangguan tidur, siklus haid yang tidak teratur, sering merasa lelah, kelembaban vagina berkurang, hingga perubahan mood.
Yuk kenali lagi hormon pada tubuh kita yang berkaitan erat dengan reproduksi dan fungsinya:
1. Progesteron
Hormon ini berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi. Saat sedang berada di masa subur, progesteron akan membantu mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.
2. Estrogen
Penurunan hormon estrogen inlah yang dapat mengganggu siklus haid, kondisi kelembaban vagina, dan memicu perubahan mood.
3. Luteinizing hormone (LH)
Diproduksi di dalam otak, hormon ini bertugas merangsang ovarium untuk menghasilkan estradiol, hormon seks utama wanita yang berperan penting dalam pengaturan siklus menstruasi.
4. Follicle Stimulating hormone (FSH)
Sama dengan LH, hormon ini juga diproduksi di otak dan turut berperan dalam produksi sel telur dalam ovarium. Ketika kadar estrogen dan progesteron turun, sebaliknya FSH dan LH meningkat, mengaikibatkan ovum (sel telur) baru mulai berkembang.
5. Anti Mullerian hormone (AMH)
Hormon ini bertanggung jawab untuk menjaga sel telur yang belum matang di dalam tubuh. Pemeriksaan hormon AMH kerap dilakukan untuk mengukur banyaknya sel telur yang ada di dalam tubuh.
Berikut adalah gangguan hormon yang sering ditemui dan menjadi penyebab utama kegagalan program hamil:
1. Premature ovarian failure (POF). Gangguan ini menyebabkan tubuh tidak bisa memproduksi hormon estrogen, atau melepaskan sel telur secara alami setiap bulannya. Kamu yang mengalami gangguan hormon ini umumnya akan menjalani masa perawatan kesuburan.
2. Polycystic ovary syndrome (PCOS). Merupakan gangguan hormonal yang menyebabkan pembesaran ovarium dengan kista kecil di tepi luar, serta menjadikan periode menstruasi tidak teratur. Penyebabnya diyakini melibatkan perpaduan faktor genetik dan lingkungan.
3. Hypothalamic dysfunction. Pada gangguan ini, dua hormon yang diproduksi di otak dan bertugas merangsang terjadinya ovulasi setiap bulan mengalami perubahan, sehingga turut memengaruhi peluang terjadinya kehamilan.
4. Hipotiroidisme. Gangguan ini terjadi ketika kelenjar tiroid yang berfungsi memproduksi hormon terganggu, termasuk memengaruhi fungsi organ reproduksi.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
JIka siklus haid tidak kunjung teratur dan program kehamilan tidak membuahkan hasil selama 6 - 12 bulan, ada baiknya kamu mulai berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan hormonal. Pemeriksan ini dilakukan untuk mengetahui kadar hormon sekaligus penyebab utama masalah kesuburan. Pemeriksaanya sendiri dapat dilakukan dengan dua metode, diantaranya memeriksa sampel darah di laboratorium atau mengambil sampel air liur, urine, dan rambut.
Beberapa tes hormon yang umum dilakukan untuk menilai kemampuan wanita berovulasi diantaranya FSH (membantu menemukan penyebab infertilitas), LH (Dilakukan untuk mengetahui jumlah hormone luteinizing dalam darah yang membantu mengatur siklus menstruasi dan produksi sel telur), dan AMH (untuk mengetahui adanya kelainan di ovarium yang menjadi penyebab infertilitas pada wanita, termasuk mendiagnosis gejala PCOS.
Namun, kondisi seperti ini bukan lantas kamu tidak bisa program hamil. Kondisi yang disebutkan umumnya akan sangat mempengaruhi siklus menstruasi. Sehingga dirimu akan lebih sulit menemukan masa subur. Manfaatkan
aplikasi masa subur di smartphone dan alat tes masa subur seperti
Femometer Digital,
Ovutest Strip,
Ovutest Digital untuk membantumu menemukan waktu terbaik untuk berhubungan, dengan begini kamu bisa lebih percaya diri dalam menjalankan program hamil.