28 Jan 2021

Kondisi Rahim Retrofleksi/Terbalik, Tetap Bisa Hamil?

Rahim retrofleksi merupakan kondisi yang sering disebut rahim terbalik, karena posisinya yang menghadap ke belakang menghadap anus atau tulang belakang sehingga mulut rahim tartarik keatas. Kondisi ini umumnya terjadi pada 20 - 30% wanita.  Secara statistik, 1 dari 5 perempuan dapat mengalaminya. Untuk mengetahuinya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan perlu dikonfirmasi melalui tindakan ultrasonografi (USG). Walaupun terkesan berbahaya, positifnya, keadaan ini tidak mengurangi peluang kamu untuk hamil. Medis menyebut kondisi ini tidak sebagai situasi abnormal, melainkan sebagai variasi anatomi yang normal atau normal anatomical variants. 


Apa penyebabnya?

Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat terjadi akibat faktor genetik seiring pertambahan usia. Namun, dapat pula terjadi akibat faktor medis, diantaranya:

1. Perubahan posisi akibat persalinan

Pada kondisi normal, rahim akan kembali ke polisi semula setelah persalinan. Namun, pada sebagian lain, persalinan justru menjadi penyebab perubahan arah posisi rahim diatas. 

2. Pertumbuhan jaringan di dalam rahim

Seperti yang terjadi pada kasus endometriosis dapat menyebabkan rahim terjebak dalam posisi terbalik dan tidak kembali ke posisi semula. 

3. Penyakit lain

Seperti radang panggul yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu kemunculan jaringan parut di lapisan dinding rahim sehingga memiliki efek samping seperti yang terjadi pada kondisi endometriosis. Jika kamu mengalaminya, kemungkinan dapat merasakan gejala seperti nyeri punggung, terus - menerus ingin buang air kecil (Karena posisi rahimnya yang menekan kandung kemih), mengalami rasa nyeri saat berhubungan intim, atau tidak nyaman saat memakai menstrual cup (karena tidak berada pada posisi yang tepat). 




Tidak Memengaruhi Peluang Kehamilan

Rahim retrofleksi tidak memengaruhi atau menimbulkan masalah kesuburan pada seorang wanita. Namun, apabila kondisi ini terjadi justru karena masalah yang terjadi di rahim seperti pertumbuhan miom, kista atau endometriosis, sebaiknya kamu mulai berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengatasinya terlebih dulu sehingga kehamilan yang terjadi nantinya tidak menimbulkan risiko. Dalam beberapa kasus, risiko terjadinya keguguran akibat rahim retrofleksi yang tidak kembali ke posisi normal dapat terjadi, namun cukup langka terjadi. Oleh karena itu, penting bagi Ibu hamil untuk menyampaikan gejala yang dirasakan agar dokter dapat segera mengambil tindakan dan mengetahui kondisi rahim retrofleksi sejak pemeriksaan USG pertama kali. 


Tips Program Hamil Pada Kondisi Rahim Retrofleksi

Gangguan yang umumnya dialami oleh pasangan dengan kondisi ini dalam mencapai kehamilan adalah pada saat berhubungan intim, mulut rahim tidak terpapar secara langsung oleh sel sperma. Hal ini bisa diatasi dengan mengatur ulang posisi seksual, diupayakan agar cairan sel sperma dapat mencapai mulut rahim. Posisi yang bisa kamu dan pasangan coba adalah doggy style atau penetrasi dari arah belakang sehingga sel sperma akan terkunci di bagian dalam dan memasuki mulut rahim dengan sempurna. Setelah itu, kamu disarankan untuk tidak langsung turun dari tempat tidur. Namun tetap berada pada posisi sujud sekitar 20 - 30 menit untuk menjaga cairan sperma tetap berada di dalam. Tingkat keberhasilan akan meningkat jika Anda dan pasangan berhubungan intim dalam kondisi masa subur. Untuk mengetahui kapan waktu masa subur berlangsung, Anda bisa gunakan Ovutest Strip, Ovutest Digital maupun Ovutest Scope.


Bisakah Kondisi Ini Diperbaiki?

Jawabannya bisa, baik secara alami ataupun dengan bantuan medis, beberapa langkah berikut dapat kamu coba lakukan:

1. Olahraga

Tidak sembarang olahraga, karena tujuan yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi ini adalah dengan cara penguatan ligamen dan jeringan penopang rahim yang bisa dicapai dengan melakukan senam kegel. 

2. Penambahan alat bantu

Cincin pesarium merupakan alat medis yang dapat membantu menopang rahim pada posisi tegak. Dokter akan memasukkan alat ini melalui Ms. V dan digunakan untuk mendorong mulut rahim keatas. 

3. Operasi

Jika kondisi rahim retrofleksi sangat mengganggu kesehatan seperti menimbulkan nyeri berkepanjangan, maka sesuai saran dokter dapat dilakukan tindakan operasi untuk memperbaiki posisi rahim. 




Back to Top